Dibutuhkan Inovasi untuk Membangun Usaha

15/2/2018 » 693 » Tags : pernikahan wedding catering
 

Pasangan Resti Nendia dan Heru Pujihartono, bukan hanya kompak dalam urusan rumah tangga, tetapi juga dalam menjalankan bisnis mereka, catering dan wedding package. Usaha bersama yang bernama Nendia Primarasa, pada 20 November nanti, genap berusia 13 tahun.

Menurut Resti, pada 1998 dia mulai berkenalan dengan usaha pesta perkawinan setelah sebelumnya sering mencari di acara-acara pernikahan. Ketika itu, seorang kawan memiliki usaha catering dan saat yang sama, kawan lainnya hendak menikah. Resti kemudian melihat hal ini sebagai peluang usaha, mempertemukan pasar dan pembeli.

“Namun pada 2000, saya berhenti dari usaha ini karena menikah,” kata Resti.

Empat tahun setelah rehat, bersama Heru, yang telah menjadi suami, Resti memulai usaha catering dan wedding package secara serius. Resti duduk sebagai General Manager Nendia Primarasa, sedangkan Heru menjabat sebagai Direktur Nendia Primarasa.

Tak sulit bagi Resti untuk membangun bisnis ini. Pasalnya, dia sudah mengenal cukup banyak vendor dekorasi hingga tenaga make up artist. Hal ini pula yang mendorongnya untuk mulai menyusun paket-paket perkawinan dan menjualnya ke konsumen. Dia pun membuka dengan harga mulai 115 juta rupiah hingga termahal 550 juta rupiah untuk 1.500 tamu.

Sejak awal menjalani usaha ini, Resti menyebut, sudah menangani sekitar 20 acara per bulan. Maka tak heran, pada tahun pertama dimulainya usaha ini, Heru dan Resti menilai Nendia Primarasa, sudah bisa diterima masyarakat.

Namun begitu, diakui Resti, perjalanan bisnis tidak selalu mulus. Pada 2010 ketika mengandung anak ke-2, Resti menilai kinerjanya, khususnya dalam memasarkan Nendia Primarasa, kurang optimal. Walhasil, pesanan pun berangsur menurun.

“Dulu, 1 bulan bisa terima 30 pesanan catering dan paket pernikahan, tetapi anjok menjadi 6 acara per bulan,” kata Resti.

Beruntung, penurunan ini tidak langgeng. Resti dan Heru kompak bangkit dengan gagasan baru. Mereka mulai bermitra dengan para pengelola gedung di seluruh Jakarta agar sayap bisnis semakin luas. Bukan hanya itu, mereka pun membuat terobosan.

Heru menjelaskan, sekarang ini sedang tren pengantin kekinian. Yakni, pesta perkawinan yang memperhatikan pada detail dan penggunaan teknologi, di mana semua ini telah mengubah peradaban dunia bisnis pesta perkawinan.

“Tren sekarang banyak perkawinan gaya Eropa masuk ke Indonesia. Pesta pengantin kekinian menggunakan teknologi lighting, musik yang syahdu dan memasukkan menu makanan Barat dalam hidangan untuk para tamu, sehingga mendorong para chef untuk meningkatkan sertifikasi mereka,” kata Heru.

Tren pengantin kekinian, membuat para penyedia jasa paket perkawinan dan katering seperti Nendia Primarasa, dihadapkan pada tantangan membawa tema perkawinan outdoor ke indoor. Mengubah gedung perkawinan serasa suasana hutan atau alam yang sejuk, mendorong pengusaha bisnis seperti ini tidak boleh kehabisan ide.

Perkawinan celebrity pun acap menjadi inspirasi bagi para calon raja dan ratu sehari. Misalnya, gaya acara akad nikah penyanyi Raisa dan Hamish Daud, yang bertema pesta kebun, banyak ditiru konsumen.

Berbedanya gaya pesta perkawinan dulu dan sekarang pun, dirasakan oleh Resti. Dia menyebut, para calon pengantin zaman sekarang, lebih kritis, terlebih hal ini terkait dengan service. Kondisi ini secara tak langsung mendorong Nendia Primarasa untuk menambah staf dan tenaga marketing.

“Usaha yang kami geluti ini bidang jasa. Berkembangnya usaha kami diantaranya karena rekomendasi yang menyebar dari mulut ke mulut dan upaya kami yang rutin mengikuti pameran perkawinan setiap tahun,” kata Resti, yang tidak mau membicara soal omset per bulan.

Agar usaha ini bisa berkesinambungan, Heru menjelaskan, pihaknya memberikan nilai lebih pada para mantan konsumen, diantaranya tak sungkan mengucapkan selamat hari ulang tahun perkawinan dan mengubah hubungan yang semula urusan bisnis menjadi hubungan silaturahim.

Bukan hanya itu, Heru pun menyebut pihaknya bukan sekadar menjual jasa, tetapi juga mengedukasi para calon pengantin agar tetap bijak dan sesuai anggaran sehingga tidak ada pengeluaran yang sebetulnya tidak perlu. Untuk bidang katering pun, pihaknya ingin memperluas, seperti melayani paket sunatan yang prospek bisnisnya cerah.

Nendia Primarasa, usaha yang dimulai pada 2004 itu sekarang melayani tak kurang dari 20 acara perkawinan dalam satu bulan. Pesanan catering dan wedding package hingga Oktober 2018, bahkan sudah penuh.