Happy 17th Wedding Anniversary Resti Nendia dan Heru Pujihartono Jadi Refleksi Nendia Primarasa

7/12/2017 » 830 » Tags : pernikahan wedding gedung catering
 

Dunia seni mempertemukan Resti Nendia dan Heru Pujihartono. Kisahnya berawal belasan tahun silam, tepatnya 16 Oktober 1996.

Resti remaja seorang penari, sementara Heru bergelut di dunia modeling dan keduanya dipertemukan di Museum Perangko, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Perkenalan itu menumbuhkan cinta hingga terjalin kasih asmara.

“Untuk bisa bertemu, kami berkomunikasi lewat pager. Saya kadang menghubunginya untuk minta dijemput di kampus saya,” kenang Resti.

Keseriusan mulai muncul ketika kebersamaan berjalan empat tahun lamanya. Tekad membangun rumah tangga dibulatkan hingga akhirnya memutuskan menikah 18 Maret 2000, di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Perjalanan mereka membina rumah tangga kini sudah terjalin selama 17 tahun. Tiga buah hati terlahir, Ken Rio Rayhan Afvan Herez yang kini berusia 16 tahun, Ken Chelsea Zaza Concheta yang hampir berusia 11 tahun dan si bungsu Ken Moza Myherza Concheta yang akan berusia tujuh tahun pada Mei nanti.

Komitmen kunci perjalanan kedua pasangan memegang teguh ikatan janji suci hingga mencapai usia pernikahan belasan tahun. Komunikasi menjadi gerbang keterbukaan hingga mengokohkan tali perkawinan.



Lahirnya Nendia Primarasa

Dua kunci ini pula yang membawa bisnis catering Nendia Primarasa milik mereka terus berkembang. Komitmen terhadap pelayanan dan komunikasi terhadap semua pihak membuat mereka mampu bersaing di tengah ketatnya bisnis catering.

Menengok perjalanan ke belakang, Nendia Primarasa lahir tak berselang lama dari pernikahan mereka. Merintis awal dari bisnis keluarga besar, Heru dan Resti mulai memutar otak untuk merintis sendiri bisnisnya. Berbekal pengalaman Resti sejak 1998 di dunia catering dan wedding services serta pengalaman membangun bisnis keluarga besar, mereka meneguhkan niat dan mewujudkannya.

Pelan tapi pasti, meski terkadang badai menimpa hingga bisnisnya pasang surut, Nendia Primarasa kini menatap optimis mampu bersaing. Perjalanan 12 tahun memberi mereka pelajaran untuk terus mengembangkan bisnis. Kepercayaan para klien terbukti dengan catatan-catatan manis yang mereka tinggalkan seusai ceremony. Sebuah pemicu untuk bisa terus memberikan yang terbaik.

Meski sudah terhitung belasan, usia Nendia Primarasa terbilang muda. Layaknya seperti seorang anak, masih duduk di bangku sekolah. Tapi, bukan berarti masih ingusan.

“Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik. Bukan sekadar janji tapi kami sudah membuktikannya kepada seluruh klien. Meski usia Nendia terbilang muda, kami yakinkan bahwa kami tak kalah dengan para pesaing yang sudah lama berkutat dengan bisnis yang sama,” ujar Heru Pujihartono.

Di perayaan 17 tahun pernikahan mereka. Heru berharap jadi refleksi dan cermin untuk mengokohkan perjalanan Nendia Primarasa.

“Perayaan ini tak sekadar ceremony, tapi jadi cermin jika kami bukan mengucapkan kata-kata manis untuk para klien. Kami telah membuktikan selama 17 tahun ini,” ucapnya.

“Merayakan hari jadi pernikahan juga bukan sebuah hal yang tabu. Sama seperti ulang tahun. Momen-momen seperti ini sebetulnya juga bisa dirayakan. Tak melulu harus menunggu usia pernikahan 25 atau 50 tahun. Momen kebahagiaan bahkan bisa diawali saat umurnya baru delapan tahun, usia ideal ketika pernikahan sudah melewati masa-masa berat,” papar Heru.


Sumber link : http://www.tribunnews.com/lifestyle/2017/03/20/hap...